JAKARTA,KAKTUS – PT Trans Media Corpora resmi menggandeng SM Entertainment Group untuk membangun segmen hiburan. Kerjasama meliputi konten, mobile platform dan lifestyle itu diharapkan bisa meningkatkan kualitas industri hiburan tanah air. Chairul Tanjung, Chairman CT Corp menyampaikan bahwa salah satu keuntungan dari kerja sama dengan perusahaan Korea tersebut adalah bisa mengadopsi strategi bisnis hiburan. Salah satunya membangun industri hiburan seperti K-pop yang sudah mendunia. “Intinya (kerja sama) bukan cuma mengirim artis Korea ke Indonesia, tetapi juga bagaimana membangun artis Indonesia bisa go global seperti artis Kpop,” ujarnya di Jakarta, Senin (8/10/2018). Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan platform digital maupun strategi agar talenta-talenta bisa tembus di pasar Asia maupun dunia. Oleh karena itu, dirinya akan bergerak cepat untuk merealisasikan terbentuknya perusahaan patungan sebagai langkah awal. Baca juga: HT dan CT, Orang Terkaya Paling Muda Indonesia Tahun Ini “Kami harap orang Indonesia juga bisa (go global) tidak hanya orang Korea. Kalau orang Korea ada K-Pop, kenapa kita tidak ada I-Pop atau Indonesian Pop?” lanjutnya. Dia mengatakan, saat ini kedua tim dari perusahaan akan melakukan pertemuan intens untuk menyiapkan strategi. Harapannya pada Desember mendatang perusahaan tersebut sudah bisa terbentuk, atau paling lambat di kuartal pertama tahun depan. (Andy Dwijayanto)
Kategori: Bisnis
Ambil Alih Unit Bisnis Thomson Reuters, Blackstone Gelontorkan 20 Miliar Dollar AS
LONDON,KAKTUS – Perusahaan ekuitas raksasa Blackstone telah menyelesaikan investasi terbesarnya sejak krisis keuangan tahun 2008 dengan mengambil alih unit keuangan dan risiko Thomson Reuters. Di dalam kesepakatan tersebut, konsorsium Blackstone yang dipimpin oleh dana ekuitas swasta mengambil alih 55 persen saham unit keuangan dan risiko Thomson Reuters senilai 20 miliar dollar AS. Adapun Thomson Reuters masih memegang 45 persen saham dari unit bisnis yang namanya akan diganti menjadi Refinitiv. Degan membeli sebagian besar saham unit bisnis Thomson Reuters, Blackstone seakan menantang Bloomberg. Sebab, Reuters merupakan salah satu penyedia data pasar keuangan terbesar di dunia dengan lebih dari 40.000 nasabah institusi di 190 negara. Dikutip dari CityA.M., sebagai bagian dari kesepakatan, refinitiv juga setuju untuk membayar 325 juta dollar AS per tahun selama 30 tahun mendatang kepada Reuters untuk membantu mendanai layanan berita. Baca juga: Miliarder Dunia Ramai-ramai Beli Perusahaan Media, Ada Apa? Thomson Reuters sendiri memperoleh sekitar 17 miliar dollar AS dalam hasi tunai penjualan saham setelah kesepakatan di antara keduanya diketuk. Sekitar 10 miliar dollar AS dana yang berhasil didapatkan akan dikembalikan ke pemegang saham, adapun 4 miliar dollar AS akan digunakan untuk menebus utang, dan 2 miliar dollar AS sisanya digunakan untuk mendanai akuisisi. Chief Executive Refinitiv David Craig mengatakan, mementum kali ini adalah hal yang unik, sebab, usia dari bisnis keuangan dan risiko Thomson Reuters telah memasuki 160 tahun dan saat ini berganti nama dengan Refinitiv. “Kami sangat yakin bahwa pasar yang efisien, transparan, dan terpercaya baik untuk semua pihak, dan peran Refinitiv adalah menyediakan akses kepada data yang lebih bersih dan konsisten dalam skala global,” ujar dia. “Dengan dukungan investor kami, Refinitv akan terus memberikan data yang penting dan penuh wawasan serta terbukanya infrastuktur tekonologi sesuai dengan harapan pasar untuk mendorong kemajuan bagi pelanggan kami di sektor perdagangan, risiko, perbankan, kekayaan dan manajemen investasi serta di berbagai bidang lain seperti ekjahatan keuangan dan ESG. Kami menantikan saat-saat yang menyenagkan ke depan,” lanjut dia. Managing Director Blackstone Eli Nagler pun mengatakan pihaknya antusias dengan kerjasama ini dan berharap dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan teknologi dari Refinitiv.